Penderita Kanker Serviks di Bengkulu Tertinggi ke-4 Nasional

 

Bengkulu, eWARTA.co -- Ketua Cabang Cancer Information and Support Center (CISC) Provinsi Bengkulu Asih Jumiasih menyebutkan angka penderita kanker serviks di wilayah ini menempati urutan ke-4 nasional. 

Asih mengatakan tingginya penderita kanker serviks di Bengkulu dipengaruhi oleh kurangnya penanganan kesehatan dan pelayanan deteksi dini yang juga belum memadai di rumah sakit Bengkulu. 

Selain itu sosialisasi pencegahan, edukasi yang minim dan pola hidup sehat turut menambah tingginya kasus penderita kanker serviks yang saat ini mencapai 300 orang dan akan bertambah setiap tahunnya.

"Pentingnya deteksi dini penyakit penderita kanker serviks, agar dapat dilakukan langkah pengobatan. Bagi pasien, dukungan dari orang-orang terkasih berperan penting selama proses penyembuhan," kata Asih, Minggu (12/6/2022).

Keluarga terdekat disarankan untuk membantu pasien tetap tenang dan tidak banyak pikiran. Bergabung dengan sesama penyintas yang saling berbagi semangat dan informasi. Selain pasien, keluarga juga harus mengedukasi diri seputar kanker ovarium.

Ia mengingatkan, pasien dan keluarga serta dokter adalah mitra yang harus bekerjasama. Bila pasien dan keluarga telah memahami kanker ovarium dan menentukan pilihan terapi terbaik, jangan lupa untuk mematuhi jadwal pengobatan dan tepat waktu dalam minum obat. Dampingi pasien dan ringankan bebannya dengan menunjukkan cinta dan kasih.

"Informasi merupakan hal penting dalam kanker ovarium. Perempuan Indonesia perlu mengetahui bahwa dengan deteksi dini, mengenali faktor risiko dan menyadari gejalanya, mereka memiliki peluang lebih baik untuk memiliki harapan hidup yang lebih baik," jelas dia.

Selain itu, terapkan pola hidup sehat setiap hari dengan mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, rutin olahraga, tidur cukup, tidak merokok, dan mengelola stres dengan baik.

“Deteksi dini penting agar proses penyembuhan dapat segera dilakukan. Terapkan pola hidup sehat, serta berikan dukungan dan bantuan dari keluarga, teman, dan lingkungan sekitar juga sangat berarti bagi penderita kanker,” ungkap Asih.

Ia juga berharap, organisasi CISC cabang Bengkulu dapat menjadi wadah bagi para penderita kanker di Bengkulu untuk saling bertukar informasi, saling mendukung dan membantu.

“Menangani kanker perlu proses, beberapa tahapan harus dilalui penderita kanker. Ini membutuhkan kesabaran, kekuatan, dan dukungan terutama keluarga. Kekhawatiran yang berlebihan justru akan memperparah kondisi kanker ini sehingga pihak keluarga dan rekan harus terus menyemangkati agar angka harapan hidup juga tinggi,” tutup Asih. (Bisri)