BENGKULU, eWarta.co -- 100 hari masa kepemimpinannya, Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi menyampaikan capaian program kerjanya bersama Wakil Walikita Bengkulu Ronny PL Tobing.
Dedy menyebutkan bahwa masa 100 hari pertama ini merupakan pondasi awal dari pelaksanaan visi dan misi pemerintahan yang tengah ia emban.
Visi misi Dedy – Ronny ialah mewujudkan Kota Bengkulu Semakin Maju, Religius, Bahagia dan Berkelanjutan.
100 hari sejak dilantik pada 20 Februari 2025, Dedy – Ronny tancap gas melakukan gebrakan untuk membangun Kota Bengkulu.
Pertama, orang nomor 1 dan 2 di Kota Bengkulu ini langsung mengeluarkan kebijakan pada dunia pendidikan, yakni melarang tegas sekolah-sekolah untuk tidak meminta pungutan biaya atau menjual buku mata pelajaran serta LKS.
Kebijakan kedua, Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu melarang keras sekolah, mulai dari SDN, SMPN, SLBN lingkup Pemkot Bengkulu menahan ijazah siswa dengan alasan apapun. Sebab ijazah merupakan hak siswa setelah selesai mengenyam pendidikan.
Penegasan tersebut disampaikan Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi dengan mengeluarkan Surat Instruksi Walikota Bengkulu Nomor 1 Tahun 2025 yang melarang sekolah-sekolah menahan ijazah siswa di tingkat SD dan SMP yang berada di bawah naungan Pemerintah Kota Bengkulu.
Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Gubernur Bengkulu Nomor 900/010/Dikbud Tahun 2025, yang sebelumnya telah melarang praktik serupa di tingkat SMA, SMK, dan SLB di bawah Pemerintah Provinsi Bengkulu.
Pada 100 hari kerja ini, Walikota – Wawali tak lupa akan masalah sampah yang menghantui Kota Bengkulu. Berbagai upaya telah dilakukan agar Kota Bengkulu menjadi kota yang bersih nan indah. Dedy juga telah mengajak seluruh masyarakat meningkatkan kesadarannya dan memanfaatkan peran LPM dalam mengelola sampah.
Karena mengingat persoalan sampah merupakan tanggung jawab bersama. Berbagai upaya pemerintah akan sia-sia apabila tak didukung dan tak ada partisipasi masyarakat.
Selanjutnya, pada 100 hari kerja, Dedy bersama Ronny juga menggencarkan perbaikan infrastruktur, mulai dari jembatan, drainase, jalan, mempercantik kawasan bundaran Fatmawati dan lainnya.
Selain hal di atas, Walikota dan Wawali juga mengalakkan berbagai hal mulai dari upaya peningkatan PAD, program penanganan sampah Bengkulu BISA, Program 4 in 1 duka cita, satu-satunya di Indonesia. Selanjutnya, Dedy – Ronny juga berkomitmen untuk menata kawasan pasar panorama dan minggu.
Kemudian, hal prioritas lainnya yakni penataan pantai panjang. Revitalisasi Pasar Barukoto 1 dan 2. Setelah itu, pembangunan Belungguk Point, tongkrongan kekinian ala Malioboro untuk masyarakat. Ada juga pembangunan rumah sakit khusus mata, ada juga pembangunan taman disetiap sudut kota.
Baru-baru ini Walikota juga menggalakan berbagai inovasi di tengah masyarakat mulai dari Mobnas dipakai nikah, puskesmas buka 24 jam dan lainya.
Dari berbagai gebrakan yang digalakkan pada 100 hari kerja membuktikan Dedy – Ronny serius membangun Kota Bengkulu dan fokus kerja untuk membahagiakan masyarakat Kota Bengkulu tercinta.
Berikut detail gebrakan yang dilakukan Walikota – Wawali pada 100 hari kerja :
1. Melarang tegas sekolah-sekolah untuk tidak meminta pungutan biaya atau menjual buku mata pelajaran serta LKS.
2. Kebijakan tidak boleh menahan ijazah siswa/i
3. Fokus menangani sampah di Kota Bengkulu. Mulai dari memanfaatkan LPM hingga menghidupkan kembali program Bengkulu, Bersih, Indah, Sejuk dan Asri (BISA).
4. Melakukan perbaikan infrastruktur, seperti jembatan, jalan, drainase baik dari aduan masyarakat ataupun yang telah teranggarkan.
5. Mengeluarkan kebijakan tidak boleh adanya study tour dan perpisahan yang memberatkan siswa dan wali murid.
6. Mempersiakan reward bagi ASN terbaik dari penilaian kinerja.
7. Melakukan terobosan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari berbagai sektor, terkhusus sektor wisata.
8. Program bantu rakyat lewat Medsos, dengan membeberkan nomor WA Walikota dan Wawali.
9. Menggaungkan program 4 in 1 duka cita, satu-satunya di Indonesia. Bagi ASN yang meninggal dunia, Pemkot Bengkulu akan menyerahkan akta kematian, KTP dan KK saja, sekaligus dengan penyerahan buku tabungan masa pensiun (Taspen) diwaktu bersamaan pada malam ketiga.
10. Rencana mengubah Mess Pemprov (Setelah dihibahkan), menjadi kantor Walikota Bengkulu, tujuannya untuk menghidupkan kembali ekonomi di kawasan kota lama.
11. Membangun Belungguk Point. Tempat nongkrong baru, dijadikan malioboronya Bengkulu.
12. Mempercantik kawasan bundaran Fatmawati jadi lebih indah. Selain itu, Walikota juga mempercantik setiap bundaran di kota dengan di cat nuansa merah putih.
13. Menata kawasan Pantai Panjang. Dengan target Pantai Panjang Go Internasional dan dapat meningkatkan PAD Kota Bengkulu.
14. Rencana pembangunan landmark di kawasan wisata Pantai Pasir Putih dan Pantai Zakat. Tujuannya untuk menarik wisatawan berkunjung ke Kota Bengkulu.
15. Walikota bertekad seluruh masyarakat kota, terkhusus pekerja rentan dijamin keselamatannya melalui BPJS Ketenagakerjaan.
16. Reward untuk RT dan RW, yang wilayahnya taat membayar PBB.
17. Terobosan Pemerintah Kota, pengurusan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) hanya membutuhkan waktu satu hari.
18. Menghadirkan layanan puskesmas buka 24 jam. Sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam hal layanan kesehatan.
19. Mengcover masyarakat tidak mampu melalui BPJS Gratis. Jadi masyarakat tak perlu risau jika tidak ada biaya berobat, pemerintah akan hadir.
20. Mengalakkan layanan ambulans gratis di Kota Bengkulu.
21. Melestarikan budaya khas Bengkulu lewat tampilan kbek palak dan batik besurek.
22. Penataan pasar panorama dan minggu. Bisa dilihat, perlahan pasar tersebut mulai rapi serta tertata berkat keseriusan dan komitmen walikota dan wawali untuk menata kawasan tersebut. (rls)