Ewartanews - Hingga Juli, tercatat telah lima kasus dugaan gizi buruk ditemukan di Kabupaten Rejang Lebong. Menurut Wakil Bupati Rejang Lebong, belum dapat dikategorikan Kejadian Luar Biasa (KLB).
“Beberapa diantaranya hanya terindikasi, karena ada penyakit penyerta bawaan,” kata Wabup. Rejang Lebong, Iqbal Bastari, sesaat setelah membesuk pasien terduga gizi buruk di RSUD Curup, Senin (23/7).
Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong sudah menangani dengan cepat, baik dan dipastikan tercover dalam BPJS kesehatan.
Dikatakan juga, bahwa adanya gizi buruk selama ini merupakan keberhasilan dari kinerja petugas kesehatan yang telah menemukan dan menangani penderita sedini mungkin.
“Pihaknya telah menekankan pada para Kades dan Lurah, agar berkoordinasi secara intensif dengan petugas Puskesmas atau tenaga kesehatan lainnya,” tambahnya.
Saat ini RSUD Curup tengah menangani tiga Balita terduga menderita gizi buruk, yaitu, Rangga usia empat bulan dengan berat badan 4 kilo, yang beralamat Desa Lawang Agung Kecamatan Sindang Beliti Ilir dirawat sejak 21 Juli 2018.
Selain itu, Puspita (4) dengan berat badan 9,3 kilo, asal Desa Suban Ayam Kecamatan Selupu Rejang, dan dirawat sejak 16 Juli 2018.
“Serta Alfarizi (15 bulan) berat badan 5,4 kilo, yang merupakan adik kandung dari Puspita,” kata Dirut. RSUD Curup, drg. Asep Setia Budiman.
Menurut Asep, tiga orang penderita gizi buruk itu sudah ditangani oleh dokter spesialis anak dan kondisinya saat ini sudah semakin membaik.
Sebelumnya pada Kamis (5/7) RSUD Curup menangani pasien balita penderita gizi buruk kronis (marasmus) atas nama Sera (1 tahun) berat 5 kilo, asal Trans Tanjung Gelang, Kecamatan Kota Padang, dan beberapa hari kemudian meninggal dunia.
Selanjutnya pada Minggu (15/7) pasien atas nama Yusuf (6 bulan) berat 5 kilo, asal Kampung Jeruk Kecamatan Binduriang juga sempat dirawat di RSUD Curup.