EWartanews - Hujan lebat membuat luapan Sungai Air Duku, di Kelurahan Jalan Baru, Kecamatan Curup, mengakibatkan jembatan terendam.
Padahal jalur tersebut merupakan jalan utama menuju Kabupaten Lebong.
Derasnya aliran hingga meluber ke jalanan, hanya kendaraan tinggi saja yang bisa melintas. Tampak sebagian warga nekat melintas menggunakan motor, akibatnya macet dan harus didorong.
“Banjir mulai terjadi sejak pukul 13.30 WIB, akibat intensitas hujan yang tinggi sejak subuh,” kata warga RT 3/RW 2 Kelurahan Jalan Baru, Kec. Curup, Edwar, Jumat (31/8).
Puluhan rumah juga terendam setinggi lutut orang dewasa, akibatnya warga menaikan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi.
Menurutnya, banjir diakibatkan oleh penyempitan sungai Air Duku dan baru kali ini terjadi lagi. Setelah beberapa tahun lalu juga pernah melanda.
Banjir juga meluas di Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Curu Timur, banjir mengakibatkan sawah petani terendam, bahkan menghanyutkan tanaman sayur jenis kol milik warga.
“Irigasi juga jebol, serta tiga rumah terendam yaitu milik Salimin, Rustam dan Tii,” kata Ketua RT 2 Kelurahan Karang Anyar, Kec. Curup Timur, Suryadi.
Sebagai solusi, pihaknya berharap adanya pembangunan bronjong guna membendung aliran sungai Air Duku.
Menurut Kepala BPBD Kabupaten Rejang Lebong, Basuki, banjir diakibatkan oleh pendangkalan dan penyempitan sungai akibat terdesak oleh pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas PU guna mengatasi penyebab utamanya. Misalnya dengan dilakukan pengerukan dan pelebaran sungai. Banjir akan surut kembali jika intensitas hujan berkurang.
“Belum ada laporan adanya korban jiwa dan diharap warga tetap waspada, karena hujan dibagian hulu juga belum berhenti,” tutup Basuki.