Ewartanews - Jemaah Calon Haji (JCH) termuda asal Kabupaten Rejang Lebong atas nama Dina Hayuninda Hamidi berusia 20 tahun asal Kelurahan Air Putih Lama, Kecamatan Curup.
“Dan yang tertua atas nama Wahman Rejo Watim, berumur 88 tahun asal Desa Sumber Bening, Kecamatan Selupu Rejang,” kata Kakan Kemenag Rejang Lebong, H. Tasril, di Masjid Raya Baitul Makmur, saat pelepasan JCH Kabupaten Rejang Lebong, Senin sore (23/7).
Sedangkan jika dilihat dari pekerjaanya, didominasi para ASN sebanyak 86 orang, Tani (48), Dagang (45), Swasta, BUMN dan Pensiunan (4) TNI/Polri (1) serta Ibu Rumah Tangga (43) “Totalnya sebanyak 235 oran atau terdiri dari laki-laki sebanyak 96 orang dan Perempuan 139 orang. Tahun ini tidak ada yang berasal dari Kecamatan Bermani Ulu dan Bermani Ulu Raya,” tambah Tasril.
Para JCH Rejang Lebong diperkirakanakan tiba di Kota Bengkulu pukul 21.00 WIB dan langsung ke Masjid Raya Baitul Izzah Kota Bengkulu untuk beristirahat. Karena baru keesokan harinya akan dimasukan ke asrama haji Bengkulu, yaitu pada pukul 07.00 WIB.
Sehingga ada jeda waktu sekitar 10 jam di Masjid Raya Baitul Izzah. JCH asal Rejang Lebong tergabung dalam kloter 8 embarkasi antara Bengkulu. Menurut jadwal dari Kemenag. Bengkulu masuk kloter 8 masuk asrama haji Bengkulu pada Selasa (24/7) pukul 07.00 WIB dan berangkat menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Provinsi Sumbar pada pukul 00.00 WIB dan diperkirakan akan tiba pada 01.00 WIB, selanjutnya akan diberangkatkan ke Madinah.
Jadwal pemulangan akan tiba di Indonesia pada Rabu (5/9) dan akan diberangkatkan ke Bengkulu pada pukul 05.00 WIB dengan tiga kali penerbangan.
Sedangkan Bupati Rejang Lebong, Ahmad Hijazi, dalam sambutanya mengatan bahwa ibadah haji merupakan keinginan bagi setiap umat Muslim dan kesempatan tersebut tidak semua orang dapat melakukanya.
Keberangkatan JCH ada yang sudah 16 tahun menunggu, sehingga begitu besar keinginan jemaah untuk melakukan ibadah haji tersebut. “Agar tetap menjaga adat istiadat, baik itu dalam berkata dan berperilaku. Tetap menghormati sesama jemaah, baik dari daerah sendiri ataupun negara lain,” tutupnya.