SELUMA, eWarta.co -- Upaya penangkapan yang dilakukan timsus Puyang Serawai Polres Seluma terhadap terduga pelaku pembacokan buntut konflik tapal batas perkebunan kopi di wilayah Kelurahan puguk beberapa hari yang lalu berlangsung tragis.
Upaya penangkapan yang dilakukan tidak berbuah manis, pasalnya, saat anggota akan melakukan penangkapan di kebun kopi milik terduga pelaku yang berada di wilayah Gena kayu Aro Kelurahan Puguk, Kecamatan Seluma Utara. Tiga orang terduga pelaku yang tidak lain yakni Ardan (54) bersama ke dua anaknya ini langsung membabibuta menyerang timsus dengan parang .
Meski sebelum tim sudah memberikan tembakan peringatan ke udara secara berulang, namun tidak dihiraukan oleh terduga pelaku tersebut.
Dalam situasi yang sudah tidak kondusif lagi, terduga pelaku terus menyerang tim secara brutal, akhirnya terduga pelaku yakni Ardan dan anaknya R-K (13) terpaksa ditembak, dan meninggal dunia. Kemudian J-K (15) berhasil melarikan diri.
Namun, akibat dari perlawanan dan serangan oleh pelaku ini, beberapa orang timsus Puyang Serawai mengalami luka serius di sejumlah bagian tubuh akibat serangan mengunakan parang.
Bahkan, satu anggota Timsus, Bripda Soni meningal dunia saat di larikan ke Rumah Sakit umum Daerah Tais karena pendarahan yang hebat dari luka sebetan parang.
Kapolres Seluma, AKBP Arif Eko Prastyo, melalui Kasi Humas Polres Seluma, Iptu Andi Winawan, membenarkan kejadian tersebut.
"Saat ingin melakukan penangkapan, terduga pelaku melakukan penyerangan terhadap petugas dengan mengunakan senjata tajam jenis parang,"sampainya, Jumat (2/8/2024) Malam.
Penangkapan terduga pelaku dilakukan, tambah Iptu Andi Winawan, karena pada Kamis kemarin (1/8) teduga pelaku melakukan pembacokan terhadap dua orang warga, Mulyadi (53), warga kelurahan Bunga Mas Kecamatan Seluma Timur dan satu orang anaknya, yang di duga disebabkan konflik tapal batas perkebunan kopi.
"Petugas melakukan upaya ini karena sehari sebelumnya para pelaku melakukan penganiayaan berupa pembacokan terhadap 2 tetangga hingga alami luka parah, " imbuhnya. (Rns)